READ MORE ABOUT THIS TOPIC -> blogger, blogspot, flickr,
airlines, keywords, php, program, affiliate, adsense,
google, yahoo, lycos, AOL, search engine, alexa,
information, cars

October 19, 2008

Cintaku Berat Di Ongkos - [ Project Pop ]




Lirik Lagu - Cintaku Berat di Ongkos


Kukatakan kepadamu dengan sejujur-jujurnya
Bahwa aku memang cinta tapi banyak halangannya
Duit cukup modal cinta ala sinetron India
Tinggal nyanyi dan menari langsung jadi kekasihnya


reff:
How how how berat di ongkos
Cintaku berat di ongkos
How how how berat di ongkos
Cintaku berat di ongkos


Jangan langsung menuduhku jadi seorang pria matre
Tapi kantong tak berbohong tidak pernah menang lotere
‘Tuk bertemumu kulakukan dengan penuh perjuangan
Kau di Tokyo ku di Jerman di jalan Jendral Sudirman

back to reff

Kirim surat salah alamat
Merpati pos nyasar burungnya
Telepon mahal pulsanya
Internet ya gue gatek
Sepeda baru dicuri
Motorku dipake ojek
Pakai mobil ku’tak punya
Pesawat mahal tiketnya

back to reff

How how how heavy on the cost
Oh my love heavy on the cost
How how how heavy on the cost
Cintaku berat di ongkos

source = http://gudanglagu.com/p/project-pop/project-pop-cintaku-berat-di-ongkos/
Read More..

July 9, 2008

Love, Loving and Loved ( Part IV )

MAKMUN S. S

Hari menjelang sore di sebuah kota yang penuh dan sesak dengan hiruk pikuk lalu lintas dan pedagang kaki lima. Ketika itu di suatu daerah perbatasan antara kota Tanah Abang dan Slipi, Makmun berjalan dengan sepeda motornya menyusuri jalan menuju rumahnya. Honda Tiger merah dengan kecepatan 80 kmh dengan batas kecepatan maksimal. 240 kmh melengkapi jalan padat dan panasnya terik matahari sore.

Di sebuah kawasan padat penduduk daerah kota Tanah Abang Jakarta Barat, dengan batas rumah hampir seluruhnya tanpa celah atau jarak. Ia selalu melalui jalan yang sama, dengan helm full face, sepatu kats all star, jeans semi cutbrai dan baju kemeja lengan pendek kotak – kotak biru, baru pulang dari tempat kuliahnya.

Sesampainya di rumah, Makmun membuka gerbang pintu rumahnya yang berwarna hijau tua, cat rumah berwarna cokelat muda dua tingkat dan halaman kecil dengan pemandangan bebatuan yang disusun serupa air terjun mini dan ikan beberapa ikan Koi sebagai pelengkap dasar.

“ Assalammu alaikum…..Maa…..” Makmun memberi salam setelah memarkir motornya.

“ Pada kemana nie orang – orang…..Bu…Mama mana ? “ ia bertanya kepada orang yang telah bekerja membantu pekerjaan rumah ibunya.

“ Mama ke rumah Uak Haji sama Appah….Ade dan Rifa belum pulang “ si Ibu menjawab. Pembantunya itu dipanggil Ibu oleh keluarga Makmun.

“ A’….tadi ada telpon dari shi-shi....katanya nanti mau telpon lagi!! A’A...kalo mau makan lauknya ada di lemari...” si Ibu menyampaikan pesan telpon.

“ Iya bu....nanti aja makannya....tadi udah makan di kampus.” Si Makmun membalas Ibu.

“ Kriinnnggggg......krrriiiiiiiiiiiiingggggg.....” Telpon rumah kembali berbunyi dan Makmun mengangkatnya.

“ Hallo....Assalamu alaikum.....”suara si penelpon terdengar halus, lembut dan cantik.

“ Wa alaikummussalam.......iya ada apa Shi....” si Makmun menjawab dengan nada santai, kepada si penelpon yang ternyata adalah Shi – shi.

“ Bin....nanti jam 9 malam kalo ke rumah tolong beliin shi – shi otak – otak yah? ” ternyata shi – shi meminta tolong kepada pacarnya. ( hehehe....:D....ternyata shi – shi itu pacarnya si Makmun ).

“ Iya Insya Allah Shi....gue mau ke rumah Illian dulu…” balas Makmun.

“ Oh ya udah......tapi jangan ngga yah Bin....aku lagi mau banget otak – otak nie. ”

“ Ya udah deh....makasih yah Bin....aku tunggu kamu di rumah yah....Assalamu alaikum.” Shi – shi mengakhiri pembicaraan di telpon.

“ Uhhh...dasar cewe ada – ada aja maunya.” Makmun Berbicara setengah menggerutu.

Sekitar jam 19.00 wib atau tepatnya jam 7 malam, Makmun menyalakan Honda Tigernya.

“ A’.......mau kamana ? pulangnya jangan malam – malam atuh “ Ibunya Makmun menanyakan kepadanya.

“ Mau ke rumahnya Illian....mau maen “ jawab Makmun.

“ Punya Uang A’.....jangan malam – malam A’ pulangnya “ tukas Appah.

“ Iya....boleh Pah.....” lanjut Makmun kepada Ayahnya.

Makmun memanggil Ibunya dengan sebutan Mama dan Ayahnya dengan sebutan Appah, maklum si Makmun itu masih keturunan Suku Sunda Asli Ibu dari Cianjur dan Ayahnya dari Pandeglang.

Setelah berbincang dengan kedua orang tuanya Makmun lansung mengendarai Honda Tigernya menuju rumah sahabatnya Illian. Sesampainya disana, ia lansung memarkirkan motornya didekat gerbang pintu Illian. Karena sudah tidak kebahagian tempat yang penuh dengan motor teman – temannya. Tidak lama mereka berbincang, mereka lansung meluncur ke Parkir Timur Senayan atau biasa kami sebut dengan sebutan ParKit.
ParKit adalah salah satu tempat anak – anak muda gaul berkumpul, dan biasanya mereka disana mengobrol sampai pagi.

Tak terasa waktu sudah hamper jam 2 malam, Makmun dan teman – temannya sudah berada di ParKit kurang lebih 4 jam-an. Setelah itu ia pulang dan lansung tertidur pulas.

“ Krrriiiiiiinnnnnnggggg……Krriiiiiiinggggggggg…..” Telpon di kamar berbunyi keras seolah – olah seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.

“ Duh jam berapa sih ini…..udah ada telpon aja…” Makmun bergumam dalam hati.

“ Assalamu alaikum….mau u bi bicara dengan siapa “ sedikit mengantuk Makmun mengangkat telpon yang berdering tadi.

“ Bin…ini Shi – shi…..semalam kemana…..katanya mau dating bawain otak – otak….aku tunggu sampe jam 11 malam ga ada kabarnya “ ternyata shi – shi yang menelpon Makmun.

“ Sory Shi….Gue ke Parkit ma anak – anak…..oiya Gue lupa……sorry yah…Gue… “ si Makmun menjawab sekenanya.

“ Loh koq gampang amat sih bin….SORRY…..paling ga kasih kabar kek….ini udah ga ada kabarnya…sekarang jawabnya enteng banget…” dengan nada kesal sekali Shi – Shi memutus pernyataan Makmun.

“ Ya udah kalo gitu kita Putus aja deh Bin….aku dah ga tahan…kamu cuek banget….”

“ Oh ya udah “ si Makmun menjawab antara sadar dan tidak.

Shi – Shi menutup telpon dan pembicaraannya dengan sengan Makmun, dengan perasaan kecewa ia masih berharap bahwa Makmun akan menelponnya kembali dan menyesali perbuatannya.

“ Koq Ga telpon lagi yah…..ehm….udah 2 jam nie….duh gw nyesel nie dah bilang putus ke Bin – Bin. “ Shi – Shi berujar dalam hati.

Ke-esokkan harinya Makmun berangakat kembali ke kampus untuk kuliah, ternyata hari itu ia mendapatkan pengalaman menarik seputar teman – teman barunya di kampus.

Towoks, Jimmy, Martin, Dhanny, Fatima, Awin, Berto, Glen, Gusur dan Boim.


---- Bersambung ----


Created by : Towoks

Technorati Profile

Read More..

July 3, 2008

LIFE MUST GO ON

LIFE MUST GO ON

Life was so wonderful,
So creative for Us,
For every humans being on the World,

Must and mustn’t just do it,
Don’t ever make our heart broke,
So don’t ever felt sad,
If we knowing about time,
Time with or without fairly,
So we just accept that for our brain,

Don’t think but just feel it,
Don’t hear but just look it,
Don’t deny if not true,
But say sorry if that true,

Not the end of the world if that mistakes,
Don’t kill it if not true,
Run is not the other way to go out,
But stay and defense you body that’s a good way for burn out,

Our life must go on evenly that our heart said not, false or mad.

But that’s the destiny….we must be a good player….coz we’re just played by….


MuRdEr of LoVe

Technorati Profile Read More..

June 25, 2008

Badai yang tak Berlalu

Kenapa ku salahkan Badai, bila kapal karam
Mengapa ku berlayar, bila sudah tau akan bencana
Apa aku salah menyalahkan sebab,
Apa aku mengerti akan datang masa,

Sebab yang akibatnya terlalu puruk.
Masa dimana penghabisan akan datang,

Akankah kita mengerti bahwa penghabisan itu adalah suatu dari awal,
Awal yang memulai tanpa harus dimengerti,
Awal yang membuat kita mengerti pula ujian,

Aku terlena mengindahkan peringatan,
Peringatan yang datang tanpa harus di siarkan,
Peringatan yang pergi tanpa harus di larang,

Pencarianku telah usai,
Pencarianku sudah pada ujungnya,
Pencarianku meminta dan memanggil,

Sayang, apakah engkau senang aku datang ke sisimu kini,
Dan berseri menyambutku,

Tetapi kenapa engkau berpaling,
Menghujat tanpa memberikan alasan,
Membuang wajahmu tenggelam dalam laut,

Tetapi kenapa, kenapa,

Apakah aku salah,
Salah menyambut bintangku yang telah lama pudar,
Membuat kebahagian bersama Bumi dan Bulan,

Aku mengerti sekarang,
Dan mendapat jawaban atas kepergianmu,
Mencoba bermain dengan takdir,
Engkau hanyalah sebuah tadir yang telah tergaris,
Tergaris lurus tanpa putus,

Engkau marah, mengindahkan ku, menyeringai kan wajahmu,

Tapi, aku tersenyum melihatmu bahagia disana,
Aku selalu berdoa untukmu,

Kini aku telah terpuruk,
Jatuh kedalam sumur tua yang sangat dalam,
Sementara engkau mencoba menyelamatkanku dari atas,
Kejauhan semu tanpa batas,

Tapi apa dayamu dengan takdir yang terhalang,
Menyingkap misteri alam yang tebentang,

Kini aku tahu aku salah,
Terperosok ke limbah nista,
Berjalan lambat tanpa tujuan,
Menunggu kengerian yang menghadang,

Andai aku bisa mengulang kembali,
Aku akan berdoa untukmu cinta,
Aku akan berdoa untukmu sayang,

Kini aku tidak bisa,
Karena aku pun perlukan itu,
Aku berharap,
Menanti dan menunggu,

Oh Tuhan maafkan atas kelalaian hambamu ini,
Oh Tuhan berikan pengampunan atas kenistaan ini,

Maafkan kata penyesalanku Tuhan,
Maafkan atas perbuatanku Tuhan,

Aku akan menunggu hisabmu didalam kelam,
Didalam lembah nun dalam dan hitam,
Lebih hitam dari gelapnya malam,
Lebih nista dari bangkai binatang yang ternista,

Tempat terkucilnya orang – orang yang terkucilkan,
Menunggu tanpa kepastian,

Tetapi kini aku akan sabar,
Walaupun engkau tidak menarikku lagi,
Aku akan tetap menunggu,

Hanya karena sabar dan tabah,
Yang aku tidak miliki saat itu,
Untuk ini aku akan berbuat sabar dan tabah,
Walaupun aku tahu sudah terlambat.



Love you All

Murder of Love
Read More..

April 3, 2008

Story of Murder

Cerita Masa Lalu


Terduduk aku termangu...
memandang indah mentari...
bermandi sinar hingga menuju aliran darahku
yang menggumpal beku...
mengangkat fajar di ufuk timur...
membias semua kegalauan dihati...

tanpa sadar aku meminang pagi...
melihat indah senyuman sang kekasih...
yang berseri memanggil alam...
tanpa ragu mencairkan keheningan...
keheningan malam yang tersembunyi...
merajut asa yang terpendam...


oh Tuhan...
mengapa engkau ciptakan keindahan...
keindahan yang mengerikan...
keindahan yang membutakan...
keindahan abadi yang terabaikan...
memberikan jalan kehidupan yang terbelenggu...


Keputus-asa-an yang ku dapat...
setelah melihat kehancuran...
bimbang mencari pegangan...
pegangan nan kokoh dan kuat...
terpercaya dan dinamis...


maafkan aku Tuhan...
telah membiarkan raga ini berperan...
menguasai Ruh suci nan abadi...



MuRdeR oF LoVe Read More..